Batik sebagai sebuah busana yang berbentuk seperti kita ketahui saat ini, yaitu dalam bentuk baju batik seperti kemeja, blus dan dress dapat disebut sebagai model batik modern. Pada zaman dahulu, batik merupakan sebuah kain yang dipergunakan sebagai busana tambahan seperti jarik, sarung atau selendang. Jarik adalah sebuah kain yang berbentuk persegi panjang. Kain jarik ini biasanya dipakai dengan cara dililitkan di pinggang. Jarik biasanya dipakai oleh para pria dan wanita pada zaman dahulu. Kain batik yang dipakai sebagai jarik pada umumnya memiliki ukuran dengan panjang 260 cm dan dengan lebar 110 cm. Kain batik yang biasa dipakai sebagai jarik ini pada umumnya ketika dipakai oleh penggunanya akan dilipat-lipat pada bagian ujungnya sehingga memiliki bentuk yang indah. Melipat ujung jarik ini diberi nama dengan nama proses diwiru atau berlipit. Sementara itu batik selain sebagai baju batik banyak juga dibuat menjadi sebuah sarung. Kain sarung ini merupakan kain yang pada bagian yang lebih pendek dari kain akan dijahit sehingga kain tersebut pada bagian ujungnya menjadi bertemu dan menjadi satu kesatuan. Sarung merupakan sebuah busana yang menjadi ciri khas bangsa Melayu dan sering dipakai dalam pakaian adat mereka. Selain itu sarung juga sering dipakai sebagai pelengkap pakaian para pria ketika mereka sedang melakukan ibadah sholat dalam agama Islam. Kain batik yang dipakai untuk sarung ini memiliki panjang 180 cm dan dengan lebar kain yang dipakai 110 cm. Kain batik juga sering dibuat sebagai kain yang dipakai untuk selendang oleh para kaum wanita. Kain selendang memiliki bentuk kecil dan juga panjang, kain ini sering kali dipakai pada bagian pundak. Kain batik yang dipergunakan sebagai selendang pada umumnya memiliki panjang 260 sentimeter dan lebar 110 sentimeter. Selendang batik selain memiliki kegunaan sebagai sebuah busana tambahan, dapat juga berfungsi sebagai kain yang dipakai untuk menggendong anak.