Selasa, 30 Juni 2015

Motif Batik Dari Berbagai Daerah

Batik sebagai sebuah kesenian dan juga tradisi masyarakat dan bangsa Indonesia telah memiliki umur yang sangat tua. Beberapa ahli sejarah memperkirakan kesenian dan tradisi membuat baju batik ini mulai ada dan muncul di wilayah nusantara ini pada masa kerajaan Majapahit berkuasa di bumi Indonesia. Hal ini diperkirakan pada sekitar abad ke dua belas. Perkiraan itu muncul berdasarkan penemuan sejarah yang dikenal dengan nama arca Prajnaparamita atau dikenal juga dengan sebutan dewi kebijaksanaan. Penemuan arca ini di wilayah Jawa Timur dan diperkirakan berasal dari abad ke tiga belas. Pada arca yang ditemukan di wilayah Jawa Timur tersebut ditemukan  gambar dan juga bentuk bahwa sang dewi pada pakaian yang dipakainya memakai kain yang pada permukaannya dihiasi dengan batik yang berbentuk motif sulur tumbuhan dan juga bunga. Motif baju batik yang menyerupai dengan kain batik yang dipakai oleh dewi tersebut sampai saat ini masih banyak kita jumpai dipakai dalam berbagai motif baju batik baik yang tradisional maupun motif baju batik yang modern. Batik sebagai sebuah kesenian dan juga tradisi masyarakat Jawa saat ini tidak hanya dapat kita temukan dibuat dan dipakai oleh masyarakat Jawa tetapi saat ini pembuatan baju batik telah menyebar ke berbagai daerah yang ada di tanah air. Daerah yang saat ini juga membuat baju batik adalah Sumatra, Bali, Sulawesi hingga ke wilayah Papua. Berbagai daerah tersebut memiliki motif baju batik yang sesuai dengan kondisi wilayah daerah mereka sendiri dan setiap daerah memiliki motif khas yang sesuai dengan wilayah mereka. Selain di daerah yang ada di Indonesia, batik juga memiliki nama yang cukup harum di berbagai belahan dunia yang lain. Batik mulai dikenal di wilayah Eropa bersamaan dengan diterbitkannya buku yang memiliki judul History of Java. Buku ini merupakan sebuah karangan Sir Thomas Stamford Raffles yang pernah menjadi gubernur  yang bertugas di wilayah Jawa. Dalam buku yang dibuat oleh beliau juga ada cerita mengenai kesenian membuat baju batik yang dilakukan oleh masyarakat Jawa.

Sabtu, 13 Juni 2015

Belanja Batik Di Jakarta

Jakarta adalah pusat segala macam perdagangan yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Kota ini merupakan tempat yang paling cepat menerima berbagai macam perubahan busana, mode dan juga berbagai macam gaya yang berkembang di masyarakat. Kota ini memiliki banyak sekali pusat perdagangan yang menjual berbagai macam benda. Salah satu komoditas yang paling banyak diperjualbelikan di berbagai pusat perbelanjaan maupun pusat grosir adalah busana. Pakaian adalah komoditas yang sangat laris dan paling banyak disukai oleh masyarakat. Berbagai macam desain dan juga mode dapat kita temukan di kota ini. Para perancang busana juga saat ini semakin bertambah banyak seiring dengan perkembangan dunia mode yang terjadi di Indonesia. Baju batik sebagai salah satu busana tradisional yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia juga mengikuti perkembangan mode yang berlangsung dalam dunia mode, yang membuat berbagai macam baju batik dengan desain dan juga motif yang baru muncul dan juga berkembang. Kesenian batik sebenarnya bukan hal yang asing bagi masyarakat Jakarta. Kesenian membuat baju batik ini telah ada di wilayah ini sejak akhir abad ke sembilan belas. Seperti tempat lain pada umumnya, pembuatan baju batik yang ada dan berkembang di wilayah Jakarta ini merupakan kesenian yang dibawa oleh para seniman batik yang berasal dari wilayah Jawa Tengah. Banyak dari seniman batik tersebut kemudian menetap dan melanjutkan usaha pembuatan baju batik mereka di Jakarta. Beberapa tempat di Jakarta yang menjadi lokasi utama pembuatan baju batik dari dahulu hingga sekarang masih banyak yang bertahan bahkan berkembang dengan baik. Lokasi tersebut diantaranya adalah sekitar wilayah Tanah Abang yaitu daerah Karet, Bendungan Ilir, Kebayoran Lama dan beberapa daerah lainnya. Batik yang dibuat di Jakarta ini pada umumnya memiliki motif yang berasal dari daerah Pekalongan karena sebagai besar dari para seniman yang menetap di Jakarta ini berasal dari kota Pekalongan.