Jumat, 18 September 2015

Motif Batik Khas Batang

Motif Batik Rifaiyah yang dibuat oleh masyarakat Batang masih menggunakan warna batik yang sogan kehitaman seperti warna khas dari kota ini yang memiliki bentuk motif mengikuti pola batik keraton. Namun demikian motif batik Rifa’iyah ini pada umumnya memperlihatkan motif baju batik yang mendapatkan pengaruh budaya dari wilayah pesisir pantai. Motif batik pesisir ini sangat terkenal dengan motif yang mendapatkan banyak adaptasi dari berbagai jenis budaya bangsa asing seperti bangsa Cina, Belanda dan juga bangsa Arab. Masuknya budaya asing ini terlihat dalam gambar motif baju batik yang dibuat oleh para seniman batik di wilayah pinggir pantai. Selain itu motif batik Rifa’iyah sangat kental juga dengan pengaruh dari ajaran agama Islam. Pengaruh ini dapat terlihat pada motif batik Rifa’iyah yang memiliki bentuk pola ragam hias pada batik nya yang tidak boleh sampai menimbulkan syirik pada motif batik nya baik oleh pembuat batik atau pun oleh orang yang memakai baju batik tersebut. Motif baju batik Rifa’iyah  yang dibuat oleh masyarakat daerah ini hampir sama sekali tidak menggunakan bentuk gambar yang menyerupai makhluk hidup baik itu manusia atau pun motif yang memperlihatkan bentuk binatang. Jikalau pun ada motif baju batik Rifa’iyah  yang menggunakan motif binatang hampir bisa dipastikan bentuk motif tersebut hanya menyerupai saja dan tidak diperlihatkan secara sempurna. Pada umumnya para seniman baju batik ini akan membuat motif bentuk binatang secara samar dan dibuat dengan berbagai macam bentuk tumbuhan sehingga tidak terlihat secara jelas wujud asli dari bentuk binatang tersebut. Motif seperti ini contoh yang sering dilihat adalah motif batik yang memiliki bentuk burung namun pada bagian ekor akan terlihat seperti rangkaian dari berbagai macam daun. Selain itu ada juga motif baju batik yang bernama motif batik pelo ati yang sebenarnya adalah sebuah motif yang menggambarkan bagian dalam dari organ hewan namun bentuk dari organ tersebut dibuat menjadi samar dan menyerupai seperti bentuk tumbuhan sehingga tidak terlihat secara jelas bentuk organ hewan tersebut.

Selasa, 08 September 2015

Batik Tasikmalaya dan Ciamis

Batik yang dibuat oleh masyarakat Tasikmalaya sering menggunakan warna seperti warna coklat, coklat tua, merah tua dan juga biru tua pada berbagai macam motif baju batik yang mereka buat. Sementara pada bagian latar, batik ini sering memakai warna yang sangat khas dengan batik sunda. Untuk motif yang kerap dipakai oleh masyarakat kota ini ketika mereka membuat batik adalah motif batik yang memperlihatkan bentuk flora dan juga motif batik yang memperlihatkan bentuk fauna yang ada di sekitar kota Tasikmalaya. Motif batik yang dibuat oleh masyarakat Tasikmalaya dengan motif yang dibuat oleh masyarakat Garut pada umumnya memiliki kemiripan satu dengan lainnya sehingga terkadang ada perselisihan mengenai asal suatu motif baju batik yang ada di daerah tersebut. Motif batik daerah ini selain memperlihatkan berbagai macam bentuk motif flora dan juga fauna, terkadang juga masyarakat daerah ini membuat motif batik yang mengingatkan kita mengenai suatu peristiwa seperti motif batik Tsunami yang dibuat oleh bapak Udey Budiman. Motif baju batik ini adalah motif yang dibuat oleh beliau yang mengenang peristiwa bencana alam Tsunami. Selain itu motif batik lain yang mengingatkan tentang suatu peristiwa adalah motif batik Keriting Irian yang merupakan motif baju batik yang dibuat untuk mengenang sejarah ketika Irian Jaya dapat kembali direbut dan kembali ke dalam kesatuan negara Republik Indonesia. Selain batik Tasikmalaya ada juga batik Ciamis yang merupakan batik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Motif batik ini pada umumnya menggunakan warna yang cerah dan motif batik batik daerah ini cukup mendapatkan pengaruh dari motif batik kota Yogyakarta dan juga motif dari kota Solo. Motif batik ini pada permukaannya terdapat beberapa simbol teretntu tetapi walaupun begitu baju batik dari daerah Ciamis ini tidak dipakai dalam upacara adat yang ada pada budaya masyarakat.